Berbagi kisah SNBP 2024, Kenapa Lolos Kenapa Gagal?
Rabu, 27 Maret 2024 14:10:56 oleh Wahyudi, S.Pd.
SNBP merupakan jalur seleksi masuk PTN berdasarkan nilai rata-rata raport dari semester 1 sampai semester 5. Jadi, kalau kalian tertarik jalur tanpa tes ini, siapkan nilai yang tinggi sejak kelas 10 SMA semester pertama. Namun, nilai saja tidak cukup jika kalian salah dalam menentukan pilihan jurusan. Dan kali ini kita akan simak beberapa kasus yang bisa menjadi pembelajaran buat kalian.
Lintas Jurusan (Linjur) Apakah Boleh?
Menurut aturan SNBP 2024, kalian boleh saja lintas jurusan, tetapi sangat tidak direkomendasikan karena peluangnya kecil. Dan bahkan dari beberapa siswa yang memilih lintas jurusan tidak ada yang lolos SNBP. Seperti apa sih contoh lintas jurusan itu? Ketika siswa jurusan IPA mengambil kuliah di jurusan Hukum atau siswa jurusan IPS mengambil kuliah di kedokteran. Itu contoh lintas jurusan. Kampus akan mempertimbangkan mata pelajaran pendukung jurusan, jika mata pelajaran pendukung tidak ada , mana mungkin kampus akan menerima siswa tersebut. Misalnya, kuliah di kedokteran memerlukan mata pelajaran pendukung berupa mapel Biologi dan Kimia. Sementara, anak IPS tidak belajar mata pelajaran tersebut.
Keketatan Jurusan
Keketatan jurusan yang dimaksud adalah tingkat persaingan pada jurusan tertentu yang dihitung dengan membandingkan jumlah kuota dengan jumlah peminat. Makin banyak peminat, makin besar keketatannya. Jurusan-jurusan favorit memiliki tingkat keketatan yang tinggi, seperti kedokteran, farmasi, hukum,psikologi dan sebagainya. Oleh karena itu, kalian harus bisa mengukur tingkat kemampuan akademik kalian berada di posisi mana. Ambillah jurusan yang sesuai dengan nilai yang kalian miliki. Kalian bisa berpatokan pada data nilai eligible yang bakalan dikeluarkan sekolah saat kalian kelas 12. Dari situ kalian akan tahu nilai rata-rata semester satu sampai 5 yang akan digunakan untuk mendaftar SNBP. Kalian juga bisa cek tingkat keketatan jurusan di web ini atau di web resmi SNPMB BPPP Kemendikbud Ristek.
Track Record Alumni
Keputusan tentang siapa dan darimana siswa yang akan diterima merupakan kewenangan masing-masing kampus. Tiap kampus berhak untuk memilih dan memutuskan siapa saja yang bakal diterima menjadi mahasiswa baru di kampus tersebut tanpa terikat peraturan baku. Hanya saja, kampus akan melihat hasil penerimaan sebelumnya yang dikenal dengan track record para alumni. Ini menunjukkan bagaimana prestasi mahasiswa yang diterima dari sekolah tertentu. Jika hasil bagus, kampus cenderung memprioritaskan siswa-siswi dari sekolah yang mana alumninya memiliki track record yang baik. Sehingga kadang sulit ditebak. Kadang-kadang bisa terjadi dalam satu kelas di sebuah SMA bisa lebih dari satu anak yang diterima pada jurusan dan kampus yang sama. Penulis melihat di tahun 2023 jumlah siswa diterima SNBP di SMA X hampir sama dengan di SMA Y, namun di tahun 2024 SMA X ternyata jauh lebih banyak dari SMA Y. Jadi diperkirakan, salah satu penyebab berkurangnya jumlah siswa yang diterima adalah track record alumninya di kampus tertentu.
Strategi Lolos SNBP
Berdasarkan catatan yang kami kumpulkan dari beberapa siswa, dapat diambil beberapa kesimpulan yang bisa menjadi tips agar lolos SNBP. Pertama, kalian harus mengetahui nih siapa saja yang mengambil jurusan yang sama disekolah kamu. Karena meraka bakal menjadi pesaing kamu, maka coba cek nilai atau ranking paralel kamu dan bandingkan. Jika nilamu lebih rendah, alangkah baiknya memilih jurusan lain atau jurusan sama tetapi kampus beda. hal itu disebabkan, kampus cenderung hanya mengambil satu siswa dari tiap sekolah untuk satu jurusan tertentu. Kedua, jika nilai rata-rata kamu diatas 85 kamu berani bertaruh, yaitu dengan hanya memilih satu pilihan saja dikampus mana saja, baik di propinsi tempat tinggal maupun di luar. Memilih hanya satu pilihan bisa membuat kampus yakin bahwa kamu bersungguh-sungguh mengambil jurusan tersebut dengan rela tidak mengambil pilihan kedua. Dan pun kalian mau memilih pilihan kedua, peluangnya juga kecil namun tetap ada peluangnya. Ketiga, jangan memaksakan diri untuk lintas jurusan. Sebut saja Kak Nadia Deswita anak IPA ambil peminatan geografi tapi kuliahnya ambil di ekonomi/manajemen. Maka sudah bisa ditebak tidak lolos. Begitu juga Kak Lailatuzzahra anak IPA mengambil manajemen. Keempat, Sesuaikan dengan nilai. Sebut saja Kak Saidah, Kak Dafi, mereka berasal dari sekolah yang sama dan mengambil jurusan yang sama yaitu Kedokteran di kampus yang sama. Keduanya tidak ada yang diterima karena nilai tidak mencukupi. Secara ranking paralel mereka juga bukan tiga besar.
Keberuntungan yang direncanakan
Ada satu kasus yang unik terjadi pada Kak Btari. Kak Btari ini dia anak pindahan dari jakarta dimana nilai KKM disana lebih tinggi dibandingkan di sekolah ia pindah. Alhasil, Btari bisa masuk eligible disekolah barunya. Sementara, jika masih tetap di Jakarta ia belum tentu masuk eligible karena nilai disana tinggi. Ketika pindah ke SMA N 1 Tanjung dengan KKM yang lebih rendah, Kak Btari menjadi sangat ungul. Ia menduduki peringkat paralel nomor 1 di jurusan IPS. Kemudian dia mengambil SNBP jurusan psikologi di UI dan diterima. Strategi yang cerdas dan juga keberuntungan luar biasa. Coba kalau masih di Jakarta, belum tentu diterima. Seperti yang kami sampaikan diatas bahwa kampus cenderung mengambil 1 siswa per 1 jurusan per 1 sekolah dan tentunya nilainya memenuhi syarat minimal dari kampus. Nilai rata-rata raport Kak Btari waktu itu adalah 88,13. Ada lagi kisah Kak Risma (IPA) dengan nilai 85,.. ternyata tidak diterima di SNBP PGSD ULM, sementara Kak Rajib (IPS) dengan nilai 84,...justru diterima
Data siswa yang diterima dan ditolak SNBP 2024
Nama | Nilai Eligible | Pilihan |
---|---|---|
Zidny | 86,73 | Teknik Elektro UB (diterima)-Teknik Elektro ULM |
Luthfi | 84,21 | Desain Interior ISI-Teknologi Industri Pertanian ULM |
Lailatuzzahra | 84,29 | Manajemen ULM-Ilmu Komunikasi ULM, Linjur |
Salsabila | 84,4 | Psikologi Undip |
Winney | 83,09 | Administrasi Bisnis ULM |
Gishel | 85,55 | Kedokteran IPB |
Rita | 84,49 | Pendidikan Jasmani ULM(diterima) |
Yonathan | 87,22 | Teknik Mesin UB(diterima)-Teknik mesin ULM |
Novita | 86,09 | Teknik Lingkungan UPN Veteran Jogja(diterima) |
Nitrina | 86,77 | Matematika ULM (diterima)-Akuntansi ULM |
Btari | 88,13 | Psikologi UI(diterima) |
Sasta | 84,40 | BK ULM (diterima)-Ilmu Komunikasi ULM |
Cahaya | 83,12 | Teknik Sipil ULM |
Nurhaliza | 84 | Manajemen ULM(diterima)-Administrasi Bisnis ULM |
Aurika | 84,34 | HI UB-Hukum ULM,Linjur |
Khairunnisa | 86,47 | Psikologi ULM |
Rajib | 84,82 | PGSD ULM(diterima) | Risma | 85,.. | PGSD ULM |
Nades | 85,49 | Akuntansi Unair-Akuntansi ULM |
Andre | 85,53 | TI ULM-T Sipil ULM |
Fadil | 84,52 | T Pertambangan ULM-T Ling ULM |
Saidah | 85,62 | Kedokteran ULM-Farmasi ULM |
Dafi | 85,06 | Kedokteran ULM-Kedokteran Gigi ULM |
Anjelina | 84,93 | Kedokteran IPB-Kedokteran Gigi ULM |
Artikel Terkait